Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan menyelenggarakan Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat 2021 dengan tema “Penguatan Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Kualitas Hidup di Era New Normal Melalui Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat” yang diadakan secara daring melalui zoom dan dihadari ratusan peserta yang terdiri dari Dosen, Guru dan Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Medan, Bandung dan Manado, pada Rabu (08/9).

Ketua Panitia Dr. Aman Simaremare,MS menuturkan seminar nasional kali ini diikuti 408 orang peserta dan mendatangkan berbagai pembicara yang kompeten di bidangnya seperti Ketua Senat Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd , Reviewer Nasional Prof. Dr. Revolson A.Mege, M.S. dengan topik “Penguatan Peran Perguruan Tinggi Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Di Era New Normal Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat Berbasis MBKM,” selain kedua pembicara tersebut, juga dilanjutkan diskusi panel dengan penyampaian beberapa makalah hasil riset.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Rektor Universitas Negeri Medan Dr. Syamsul Gultom, S.KM., M.Kes, mengatakan kegiatan yang digagas oleh LPPM Unimed ini merupakan kegiatan untuk memfasilitasi publikasi ilmiah dalam bentuk prosiding dan jurnal bereputasi bagi para dosen yang mendapatkan dana hibah pengabdian kepada masyarakat. LPPM sudah menunjukkan tanggungjawabnya sebagai lembaga penelitian dan pengabdian, karena telah memberikan wadah dan fasilitas bagi dosen yang memperoleh dana hibah pengabdian.

“Seperti yang kita ketahui, salah satu target luaran wajib bagi dosen yang memperoleh dana pengabdian masyarakat adalah harus mempublikasikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk prosiding dan jurnal yang bereputasi. Walaupun semua dosen Unimed yang memperoleh dana hibah pengabdian diberikan kebebasan untuk mempublikasikan hasil pengabdiannya kedalam seminar nasional dan jurnal bereputasi diberbagai perguruan tinggi” ungkap Rektor

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. mengatakan eksistensi Unimed itu ada pada seberapa mengabdinya dia kepada rakyat, terhadap dunia pendidikan, sekolah, dan lain sebagainya, disitulah ada eksistensi Universitas Negeri Medan. Biasanya rakyat itu ditentukan oleh kualitasnya, kualitas berpikir dan kualitas bertindak. Latest Human Development Index Ranking menempatkan Indonesia di Ranking 107 dari 189 negara. Ini merupakan pertanda bahwa kualitas berbangsa dan bernegara, kualitas berdemokrasi, menjadi dipertanyakan karena Development Index kita itu tidak bisa mengejar itu.

“GII memberi peringkat ekonomi dunia menurut kemampuan inovasi setiap negara. GII bertujuan untuk melihatt aspek multidimensi inovasi. Penilaian berdasarkan 80 indikator, yang dikelompokkan menjadi input inovasi dan output inovasi. Indeks Inovasi Indonesia berada di rangking ke-85 dari 131 ekonomi negara di dunia,” ujarnya. (Humas unimed/fg)